Helping My Mother (Membantu Ibu) 00.16


I tidy up my bed-room up myself. I wash the dirty dishes and glasses with soap and sponge. I sweep the house from the dust with a broom. I cut the grass in the garden with a scissor. I throw the trash into the dustbin. Those are how I help my mother. How do you help your mother?

Translation (terjemahan):

Aku merapikan tempat tidur sendiri. Aku mencuci piring dan gelas kotor dengan sabun dan spon. Aku menyapu rumah dari debu dengan sebuah sapu. Aku memotong rumput di taman dengan sebuah gunting. Aku membuang sampah di tempat sampah. Itulah bagaimana aku membantu ibuku. Bagaimana kamu membantu ibumu?

Barking Puppy (Gonggongan Anak Anjing) 18.53


Ranny slept tightly. Ranny woke up because she heard a loud voice. Ranny was shocked. She heard a dog barking outside the house.

Ranny got out of bed. She walked to the window. She looked out the window. She saw a little white puppy. It was so small, but it was barking very loud. Ranny asked the puppy, "Why are you barking so loudy?" The puppy looked at Ranny. Then it stopped barking. Ranny was back to her bed. She continued to sleep. She wanted more sleep, because that day was holiday.

Terjemahan:

Ranny tidur dengan nyenyak. Ranny terbangung karena mendengar suara yang keras. Ranny terkejut. Dia mendengar seekor anjing menggonggong di luar rumah. Ranny beranjak dari tempat tidurnya. Dia berjalan kea rah jendela. Dia melihat keluar jendela. Dia melihat seekor anak anjing yang masih kecil dan berwarna hitam. Anjing itu sangat kecil, tetap menggonggong dengan sangat keras. Ranny memohon kepada anjing itu,”Kenapa kamu menggonggong begitu keras?” Sang anak anjing memandang kea rah Ranny. Kemudian anak anjing itu berhenti menggonggong. Ranny kembali ke tempat tidurnya. Dia meneruskan tidurnya. Dia ingin tidur lebih lama, karena hari itu adalah hari libur.

The Baby Parrots - Beo kecil 01.21


There was a nest in a tree. The baby parrots lived in that nest. There were two baby parrots there. They were green baby parrot and red baby parrot. The baby parrots were waiting for mama parrot. They felt hungry. The green parrot said, ”When will Mom go home?”

Five minutes later, they saw mama parrot. “Mom is going home!” said the red parrot. She landed on the nest. She had two cherries in her beak. She gave one cherry to each baby parrot. “The cherries were very delicious” said the green parrot. The baby parrots ate the cherries very fast. The red baby parrots said, “Thank you Mom!” Then the baby parrots were taking a rest.



Terjemahan:

Ada sebuah sarang burung di atas pohon. Anak burung beo tinggal di dalam sarang. Ada dua ekor burung beo. Mereka adalah beo hijau dan beo merah. Anak-anak burung beo menunggu mama beo. Mereka merasa lapar. Beo hijau berkata,”Kapan Mama akan pulang?”

Lima menit kemudian, mereka melihat mama beo. “Mama pulang!” kata anak beo merah. Mama beo mendarat di atas sarang. Dia membawa dua buah ceri di paruhnya. DIa memberikan satu ceri kepada masing-masing beo. “Cerinya sangat enak!” Kata beo hijau. Anak-anak beo memakan ceri sangat cepat. Anak-anak beo berkata,”Terima kasih Mama!” Lalu anak beo itu beristirahat.

Wounded Birds (Burung Yang Terluka) 00.43

I find a bird. It is wounded on its right wing. I take the bird. I look after it. I put it into a cage.
Everyday, I shed Iodine on the wing. I pray for it. I wish that it will be fine.One week later, it is getting better. It can fly in the cage from one side to the others. I think it will be happy to fly at the outside.

I open the cage. I take the bird. I pet its small head. Finally, I let it fly away. It sings so loud. It flies highly in the sky. I south to the bird, ”Go away… and find your family!”

Terjemahan:

Aku menemukan seekor burung. Burungnya terluka pada sayap kanannya. Aku mengambil burung itu. Aku menjaganya. Aku meletakkannya di dalam sebuah kandang.

Setiap hari, aku memberinya obat merah pada sayap yang terluka. Aku berdoa untuknya. Aku harap burung ini akan sehat.

Seminggu kemudian, burung itu membaik. Burung itu bisa terbang di dalam kurungan dari satu sisi ke sisi yang lain. Aku pikir burung itu akan bahagia bila terbang di luar.

Aku buka kurungannya. Aku ambil burungnya. Aku usap pada kepala kecilnya. Akhirnya, aku membiarkannya terbang. Burung itu bernyanyi dengan begitu keras. Burung itu terbangt tinggi di angkasa. Aku berteriak pada burung itu,”Pergilah… Dan temukan keluargamu.”